Di bulan maret ini memiliki banyak kejadian yang bersejarah.
Peristiwa seperti serangan umum 1 maret yang terjadi di Yogyakarta hingga
dikeluarkannya supersemar, kejadian
yang cukup penting untuk bangsa Indonesia. Sementara bagi ummat islam maret
menyimpan perih duka yang mendalam karena pada bulan ini lah, institusi yang
telah membawa islam pada suatu peradaban mulia dunia selama 13 abad lamanya
telah tiada.
Khilafah dan masa
keemasan islam
Khilafah adalah sistem kepimpinan
dalam islam yang sering juga disebut sebagai negara islam. Khilafah inilah yang
akan menjadi pelindung bagi ummat islam dalam menjalankan segala kebutuhannya,
baik brupa kebutuhan jasmani maupun naluri yang ada pada setiap individu
manusia.
Sistem
kekhilafahan pertama kali didirikan oleh baginda Rasulullah SAW. Di madinah dan
kemudian diteruskan para sahabat yang disebut khilafah Rasyidah. Setelah zaman
sahabat berlalu kemudian diteruskan para khalifah berikutnya yakni khilafah bani
Umayyah, bani Abbasiyah dan bani Utsmaniyyah kemudian zaman kekhilafahan ini
berakhir pada tahun 1924 M. Kekhilafahan Utsmaniyyah runtuh pada tanggal 3
maret 1924 M, Tepatnya 90 tahun silam.
Masa
kekhilafahan ini adalah masa Emas (the
golden age) ummat islam, maju dalam segala aspek kehidupan baik dalam
bidang sains dan teknologi maupun bidang sosial masyarakat. Ummat islam pernah
memiliki tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dibidangnya, nama-nama seperti
Al-Fazari, Ibnu Sina, Al-Hazen, Jabir Ibn Hayyan, Al-Jabar, Al-Kindi, Al-
Faraby, Al-Gazali, Imam Bukhori, Imam Muslim dan masih banyak lainnya dengan
berbagai karya yang sangat berpengaruh pada masa kejayaan mereka, bahkan sampai sekarang masih digunakan untuk
kemajuan peradaban ummat manusia.
Tapi,
apa yang terjadi sekarang adalah cerita para tokoh islam seolah hanya menjadi
dongeng belaka, kemajuan yang pernah mereka toreh untuk ummat islam bahkan
dipandang sebelah mata dan ummat sekarang lebih mengagungkan para ilmuan yang
datang dari barat. Ini hanyalah sebagian contoh akibat setelah runtuhnya
kekhilafahan, kurikulum dipendidikan kita menghilangkan hal yang berbau islam
dengan segala pengaruh dan hegemoninya di dunia, hingga para generasi islam
tidak pernah mengenal tokoh-tokoh tersebut.
Pertentangan klasik
Detik-detik
keruntuhan khilafah memiliki segelumit scenario yang sangat menarik, suatu
pertentangan klasik antara kaum muslimin dan yahudi nasrani. Disaat melemahnya
kekuatan khilafah kala itu, banyaknya permasalahan yang dialami ummat islam dijadikan
momentum kaum yahudi untuk terus menekan kekuasan ummat islam. Salah satunya
yakni adanya utang luar negeri khilafah pada kaum yahudi, yahudi kala itu menawarkan
solusi dengan mengajukan suatu pertukaran yakni, Apabila khalifah mau
memberikan tanah Palestine maka yahudi akan menganggap tuntas semua utang luar
negeri khilafah. Namun kemudian khalifah Abdul Hamid II kala itu dengan sangat
tegas dan berani menolak tawaran yang diajukan kafir yahudi.
Meruntuhkan
khilafah bukanlah perkara mudah bagi kaum yahudi, mereka harus memutar otak dan
memikirkan cara bagaimana melakukannya. Pada akhirnya mereka tahu jalan
satu-satunya untuk mencerai beraikan persatuan ummat islam adalah pisahkan dua perkara
yakni Islam dan Khilafah, inilah komponen dalam ummat islam yang sangat
ditakuti oleh musuh-musuh ummat islam. Mereka kemudian melancarkan serangan
pamungkas, suatu rencana besar yang ditujukan menghancurkan ummat islam, kaum
yahudi melalui Mustafa Kemal Pasha yang dikenal juga dengan kemal attaturk yang
dijadikan sebagai tokoh pahlawan boneka negara inggris, mulai mensusupi
peraturan secular dalam undang-undang negara khilafah dan menggembar-gemborkan
paham nasionalisme.
Adanya
konspirasi zionis internasional yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa di
istambul yang berjatuhan kemudian menuduh khalifahlah yang menjadi dalang dari
peristiwa tersebut. Karena zionis yahudi memegang kendali media kala itu, maka
gampang saja bagi mereka untuk menjatuhkan khalifah dengan pemutaran berita
yang selalu menuduh bahwa khalifahlah yang membuat kekacauan tersebut bahkan
berita ini sampai ke masyarakat dunia hingga menimbulkan stigma negative dari
masyarakat. Dan pada akhirnya dibuatlah panitia yang kemudian memecat khalifah
sultan abdul hamid II yang memimpin umat islam. Pemerintahan khilafah semakin
tidak stabil dengan diangkatnya khalifah yang baru, Namun juga tidak mampu
mengendalikan suasana tersebut, dilain pihak Mustafa kemal semakin
dieluh-eluhkan oleh rakyat sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan mereka.
Melalui “Turki Muda” gerakan yang dipimpin oleh Mustafa kemal akhirnya dengan
resmi membubarkan Kekhilafahan Utsmani dan medirikan Republic Turki yang
beribukota di Ankara yang dimana pusat kota awalnya berada di istambul.
Pasca keruntuhan
khilafah
Ketika
khilafah runtuh manusia memperlihatkan tindak tanduknya yang menganggap dirinya
mampu untuk membuat suatu sistem tandingan yang lebih baik dari buatan pencipta
langit dan bumi. Manusia menciptakan demokrasi yang dianut hampir diseluruh
belahan dunia, merumuskan konsep republic yakni mengembalikan kekuasaan
ditangan rakyat, manusia dibebankan tugas yang sudah pasti tidak mampu ia
laksanakan yaitu membuat peraturan. Allah
SWT Berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-An'aam ayat 57 dan Surat Yusuf ayat 40
dan 67, yang berbunyi : "Inil hukmu illaa lillah artinya "Menetapkan
hukum itu hanyalah hak Allah”. Inilah yang kemudian manusia ambil dengan segala
kesombongannya.
Dengan
demokrasi seperti sekarang, manusia diberi kebebasan untuk memilih agamanya
sendiri hingga banyak orang muslim berpindah agama seolah sedang berganti
pakaian saja, adanya kebebasan perpendapat hingga melahirkan paham sesat hingga
penistaan agama, ada pula kebebasan bertingkah laku hingga kita jumpai banyak
muslimah tidak memakai hijab sebagaimana yang disyariatkan bahkan memakai
pakaian yang seronok tanpa mempedulikan akibat dari perbuatannya yang bisa
memancing syahwat dari lawan jenisnya. Ada pula kebebasan memiliki sesuatu
tanpa memperhatikan apakah yang dimiliki tersebut bisa berakibat tidak terpenuhinya
kebutuhan dari orang lain. Inilah yang terjadi sekarang semua hal selalu dan
wajib di privatisasi meskipun menyangkut hajat hidup orang banyak. Banyak
sumber daya dinegara kita tapi semua dikelola oleh asing dengan pembagian hasil
yang sangat tidak masuk akal, yang kita peroleh hanyalah percikannya saja.
Sangat miris rasanya kita sebagai pemilik rumah diusir oleh tamu kita sendiri.
Ummat
islam saat ini hanya menjalankan islam dari segi individual saja yakni hanya
melaksanakan kegiatan keislaman ritual semata dan memutasi sebagian yang lain
yakni sebagai islam politik dengan memperjuangkan kembalinya kekuasaan islam
dalam bingkai kekhilafahan. Imam Al-Gazali berkata bahwa “agama adalah pondasi dan negara adalah penjaga, segala sesuatu yang
tidak berpondasi akan runtuh sedang
segala sesuatu yang tidak berpenjaga akan hilang lenyap”. Beginilah
saat ini ummat islam tanpa khilafah, ummat tidak pernah bersatu dan islam
semakin terdegradasi sedikit demi sedikit. Meskipun faktanya jumlah ummat islam
saat ini sangat banyak, namun hanya seperti buih dilautan tiada daya upaya
dihempas gelombang ombak kesana kemari dan para musuh islam telah hilang rasa
takutnya pada ummat terbaik ini.
Seruan kembalinya
khilafah
Wahai
saudaraku, sudah cukuplah segala bentuk problematika yang kita hadapi dan lihat
pada masa sekarang ini, lihatlah dengan hati kalian bagaimana saudara muslim
kita diberbagai negara menghadapi penyiksaan, terror, sampai pembunuhan tanpa
ada daya upaya yang kita lakukan, mereka tidak butuh sekedar kata kecaman
maupun kutukan atas lawan mereka, akan tetapi mereka juga ingin seperti kita
bisa bebas dan tenang menghadapi kehidupan mereka. Hanya khilafahlah yang akan
menyelamatkan mereka dan akan selalu menjaga ummat islam hingga tenang dalam
menjalankan hidup. Semoga bisyarah Rasulullah SAW akan segera terwujud hingga
khilafah akan kembali menjadi penjaga ummat islam.
……..”kemudian akan
tegak kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian …” HR. Ahmad
Wallahu a’lam
0 Response to "Historis Of Islam"
Posting Komentar