BlogRakyat - Partai Golkar yang akhir-akhir ini santer diberitakan perihal kisruh adanya perpecahan dalam partai kian meluas dengan adanya kubu hasil munas bali dan kubu hasil munas ancol.
Ilustrasi |
Pada munas bali lalu, pengurusan partai golkar terpilih adalah Aburizal Bakrie tetapi hasil tersebut tidak diterima karena pada prosesnya diklaim tidak dimokratis dan banyak kejanggaan yang ada.
Sementara kubu lawan yakni yang lahir dalam munas Ancol menjelaskan bahwa adanya munas ini, yang dikemukakan oleh wakil ketua partai golkar hasil munas ancol.
"Kalau mereka mau mulai, kita bisa urut lagi, kenapa
muncul Munas Ancol? Itu karena Munas Bali tidak demokratis. Semua sudah tahu.
Saya sebagai tim penyelamat partai mengajak mari kita konsolidasi menuju 2019,
starting point nya dari Munas 2016," ujar mantan anggota Komisi I DPR ini (Detiknews, 10/3)
Kubu munas Ancol mengklaim telah diakui oleh negara dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh Menkum Ham yang mengakui pengurusan dari hasil munas Ancol, sehingga pengurusan yang ada didaerah sudah seharusnya mengikut pada hasil munas ini.
Namun, hasil tersebut tidak serta meta bisa diterima oleh pihak lainnya yakni pihak yang ada dari hasil munas Bali, kabarnya kubu Ical akan melaporkan Kubu agung laksono ke bareskrim esok hari.
Seperti yang diberitakan oleh Detiknews terkait berita pelaporan ini adalah statement yang dikeluarkan oleh bendahara umum golkar hasil munas bali berikut.
"Besok kita akan melaporkan ke Bareskrim pukul 10.00
WIB kasus pemalsuan dokumen di Munas Ancol," kata Bendahara Umum Golkar
versi Munas Bali, Bambang Soesatyo, kepada detikcom, Selasa (10/3/2015).
Dengan tindakan yang diambil oleh kedua kubu ini, membuat perseteruan partai Golkar akan semakin panjang, jika slaah satu kubu tidak bisa mengalah ataupun tidak bisa menemui jalan yang bisa diterima bersama demi kebaikan partai di masa yang akan datang.
0 Response to "Perpecahan Partai Golkar Semakin Meluas"
Posting Komentar